Selasa, 13 Mei 2008

My First Oration 12 MEI 2008...

Masih inget 12 MEI 1998? yang menewaskan 4 pejuang reformasi, yang berasal dari Universitas Trisakti. Mereka adalah :
1. Hendriawan Sie
2. Hafidin Royan
3. Elang Mulya
4. Hery Hartanto

Yak, itu adalah 4 orang yang gugur dalam peristiwa 12 MEI 1998. Keempatnya berasal dari Universitas Trisakti, gak heran kalo Triksakti disebut Kampus Reformasi (ceilah, bangga2in), karena keempat pahlawan tersebut gugur untuk memperjuangkan reformasi yang saat itu masih dalam naungan rezim Soeharto. Lo pada tau kenyataan dibalik penembakan mahasiswa pada 12 MEI 1998? Fakta yang udah gue dapet sampai saat ini tuh, ternyata para aparat itu melakukan penembakan "setelah para mahasiswa mundur, untuk kembali ke kampus". Gila kan, ya kalau para mahasiswa pada pake cangkang kura-kura, ditembak dari belakang juga gak mempan, lah ini, paling bagus juga pake ransel doank. gak mungkin lah bisa nahan peluru sepanjang jari telunjuk.
Nah, kemaren tuh pas banget tanggal 12 Mei 2008, gue selaku mahasiswa Trisakti angkatan 2007, mengikuti orasi bersama anak2 Trisakti lain (Masa iya anak2 tetangga) melakukan aksi turun ke jalan, menuntut 10 tahun kasus Trisakti yang enggak kelar sampai sekarang. Sepanjang hidup gue, ini pertama kalinya turun ke jalan untuk menuntut sesuatu yang ingin diperjuangkan.
Tempat yang pertama gue kunjungi tuh makam Hendriawan Sie, kita berziarah ke makam Hendriawan karena dia berasal dari fakultas ekonomi juga. Bukan berarti pahlawan yang lain dikesampingkan, tetapi karena waktu yang udah mendesak juga. Di tempat ziarah, gue dan temen2 gak kebagian tempat yang teduh gitu, udah almamater gak boleh lepas featuring panas matahari yang membakar kepala sampai titit, menjadikan wangi parfum yang udah gue pake secara massal untuk menutupi bau badan gue hilang bersama bau asem tingkat tinggi, konon katanya bau yang seperti ini dapat membunuh seekor T-Rex dewasa dan mengancam nyawa manusia 1 kecamatan.
Dari berziarah, kita lanjut ke kantor kejaksaan agung. Nah disana kita ketemu massa dari fakultas hukum. Wah, bener2 deh, kita hampir bentrok sama massa fakultas hukum. Gue juga ga ngerti gimana awalnya, pokoknya gitu deh. Aneh ya, padahal satu universitas, tapi ketegangan selalu ada, jangankan satu universitas, di kampus gue aja satu fakultas aja ribut. Bagus juga sih, nanti kampus kita melahirkan jawara-jawara smackdown yang baru biar bisa ngalahin Big Show di WWE. Selama sesi orasi berlangsung, udara emang gak bisa di ajak kompromi, panas banget. Udah panas, aroma mahasiswa yang berjumlah ratusan, mungkin ribuan itu juga gak bisa ditebak, ada yang baunya kayak manusia hutan yang gak pernah sabunan selama hidupnya (mana ada yang jual sabun tengah hutan), ada yang baunya semerbak ketiak capung, dan jenis racun yang lain.
Itu adalah sekilas tentang kejadian-kejadian yang terjadi selama gue ikut orasi. Yang gue tangkep selama acara itu berlangsung sih banyak. Banyak banget pelajaran yang bisa gue ambil. Menurut gue, mahasiswa tuh berperan penting dalam mengoreksi semua kegiatan pemerintah, segala teriakan dan penderitaan rakyat selalu mahasiswa wakilkan untuk turun ke jalan dan menggugat segala kesalahan pemerintah dalam menjalankan kebijakannya. Kita sebagai mahasiswa jangan hanya diam saja dalam menanggapi segala macam persoalan Indonesia, kita semua harus melakukan gerakan nyata untuk menuntut perubahan dari sistem pemerintahan yang kacau seperti saat ini.
Keren ya? hehe...

Itu aja yang pengen gue kutip dari perjalanan gue selama orasi kemaren, sebenarnya masih banyak yang pengen gue tulis, berhubung jari gue cuma 10 dan tangan cuma 2, jadi cuma segini aja yang bisa gue tulis. Gue berharap arwah para pahlawan-pahlawan kita yang telah berjuang mati-matian demi menuntut adanya perubahan ke arah yang lebih baik dan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tercapainya cita- cita luhur tersebut diterima di sisi-Nya...

Thank God that militery era has to an end!!..
May God bless their(victim) soul in heaven.
May God curse their(opressor) soul in hell!!.

AMIN.....

Tidak ada komentar: